Partaiku.id – Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Abdul Qohar Al Qudsi mengklaim pihaknya tak akan terlalu masuk dalam kegiatan politik praktis pada 2024. “Kita tak akan terlalu masuk dalam pagar politik praksis,” kata Qohar kepada pewarta di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (29/3).
Ia menyatakan kepengurusan PA 212 saat ini memiliki jargon sebagai perekat umat, masyarakat, serta pembela agama dan negara. Ia mengatakan pada tahun politik 2024 PA 212 akan mengambil peran menjadi perekat elemen anak bangsa.
“Sehingga nanti ada pendelegasian ke calon-calon anggota dewan dari lintas partai yang punya satu visi juang dengan kita, tanpa PA 212 sendiri masuk ke dalam politik praksis,” kata dia.
Di sisi lain, Qohar menegaskan sikap PA 212 tak akan pernah berhenti untuk bersikap terhadap siapapun yang menistakan agama. Sebab, hal itu termasuk dalam salah satu tujuan PA 212 sebagai pembela ulama dan agama.
“Kita tak terjebak nama satu seseorang. Dengan seseorang yang menurut guru-guru kami sudah sah jadi penista dan penoda agama, siapa pun, kita tak akan berhenti,” kata dia.
Diketahui, PA 212 sempat menjadi salah satu elemen pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ketika Pilpres 2019 lalu. Bahkan, mantan Ketum PA 212 Slamet Maarif kala itu sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.