“Di era Jokowi hari ini BBM Rp10 ribu, tapi upah minimum Rp4.641.000 per bulan,” sambungnya.
Dia juga berkata, ‘mafia’ yang terorganisir dan masif masih ada di era SBY, yakni Petral yang embrionya sudah ada sejak awal Orde Baru tepatnya 1969 dan beroperasi mulai 1971.
Petral, lanjutnya, dibubarkan pada 2015, atau hanya enam bulan setelah Jokowi dilantik menjadi Presiden RI.
Adian juga bilang pembangunan jalan tol sebagai salah satu infrastruktur penting dalam aktivitas ekonomi di era SBY hanya mampu membangun 193 kilometer (km).
Hal itu berbeda jauh dengan yang terjadi di era Jokowi, di mana jalan tol yang dibangun sepanjang 1.900 km.
“Kalau mau dihitung lebih detail lagi dari jalan tol, jalan nasional non tol, jalan provinsi, jalan kabupaten hingga jalan desa sepanjang 304.490 km. Maka, setiap detik Jokowi membangun tidak kurang dari 1,5 meter jalan kali lebar yang berbeda-beda,” ucapnya.
Dari berbagai perbandingan tersebut, Adian menyatakan era SBY merupakan era kesedihan bagi semua orang, kecuali penguasa kala itu.
Sebagai informasi, Demokrat merupakan salah satu parpol yang menolak dengan tegas kebijakan Jokowi menaikkan harga BBM bersubsidi.