Sejak kasus ini mencuat ke publik hingga RDPU I pihak Amman Mineral terkesan sangat kuat.
Aksi dari pekerja ke DPR, serta aduan ke Istana dan Komnas HAM juga terkesan alot dan jalan di tempat.
Berhembus kabar juga bahwa Amman Mineral telah melakukan upaya-upaya “damai” dengan berbagai pihak dalam menghadapi RDPU kedua mendatang.
Kabar lainnya, Amman Mineral juga melakukan intervensi terhadap sejumlah anggota dewan.
Lantas bagaimana tanggapan Adian terkait isu tersebut?
“Tentunya hal tersebut tidak bisa dibiarkan terjadi. Berjalannya RDPU tanggal 14 Desember besok akan menjadi bukti bahwa DPR tidak bisa diintervensi siapapun dan untuk kepentingan apapun,” demikian kata Sekjen PENA 98 ini.
Dari informasi yang diterima, ada rangkaian kecelakaan yang terjadi di Amman Mineral. Pertama, pada 24 Febuari 2022, meninggal 1 orang bernama Rachmat Handi.
Sementara dua orang lainnya, yaitu Muliadi dan Soeparto mengalami cacat fisik.
Kemudian pada Minggu tanggal 24 Maret 2019 terjadi kecelakaan kerja di wilayah proyek Batu Hijau dengan korban bernama Agustiman berusia 49 tahun meninggal dunia dan 3 orang lainnya di rawat karena luka luka.