“Wacana soal penundaan pemilu dan juga perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode itu kami nilai sebagai bentuk nyata pemufakatan jahat,” ujarnya.
Dia pun mengingatkan akan adanya sekelompok orang di balik wacana perpanjangan masa jabatan ini yang berniat mengotak-atik konstitusi. Sehingga seolah-olah perpanjangan masa jabatan presiden ini konstitusional.
“Hati-hati kalau mengotak-atik dan mengakali konstitusi lalu menganggap rencana itu konstitusional. Maka sebenarnya kita telah mengkhianati semangat reformasi,” imbuhnya.
Penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden, bagi AHY adalah kemunduran bangsa hingga sekian puluh tahun di saat masa reformasi telah dilalui dengan berdarah-darah.
“Perpanjangan jabatan itu melanggar akal sehat dan hati nurani. Kami akan terus menyuarakan soal penolakan ini. Bisa jadi ke depan Pemilu langsung diganti lagi ke ruang MPR. Lalu berikutnya kita makin mundur dengan mengangkat presiden seumur hidup,” pungkasnya.
Presiden Jokowi saat sidang kabinet Selasa (5/4) telah memerintahkan para menterinya setop berbicara wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.