Sebelumnya, Fadli menilai istilah Nusantara kurang cocok jika dipakai untuk nama IKN baru Indonesia. Menurutnya, IKN baru lebih baik dinamakan dengan Jokowi.
“Usul saya nama ibu kota langsung saja “Jokowi”. Sama dengan ibu kota Kazakhstan “Nursultan” (dari nama Presiden Nursultan Nazarbayev)”, kata Fadli lewat cuitannya di akun Twitter @fadlizon.
Fadli mengatakan istilah Nusantara memiliki makna tersendiri, yakni wilayah Indonesia secara umum. Dia menilai kurang cocok jika Nusantara dipakai sebagai nama satu wilayah ibu kota saja.
Sebagai informasi, Rapat Paripurna DPR telah mengesahkan RUU IKN menjadi UU
Pengesahan RUU IKN menjadi UU dilakukan setelah Doli membacakan putusan tingkat I RUU IKN dan Ketua DPR Puan Maharani, sebagai pemimpin Rapat Paripurna DPR, meminta persetujuan anggota dewan yang hadir.
“Selanjutnya kami akan tanyakan kepada setiap fraksi apakah RUU tentang IKN dapat disetujui dan disahkan menjadi UU?” tanya Puan kepada anggota dewan yang menghadiri Rapat Paripurna DPR pada hari ini, Selasa (18/1).
“Setuju,” jawab seluruh anggota dewan yang hadir.
(mts/ain)