Partaiku.id – Pengamat politik dari Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam Menurutnya, pernyataan Waketum Golkar Bambang Soesatyo alias Bamsoet yang menyatakan keputusan mengusung Airlangga sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024 sudah bersifat final berpotensi menjadi sebuah manuver politik di internal Golkar.
“Saya memahami statement Bamsoet kemarin yang menyatakan bahwa pencapresan Airlangga adalah final berpotensi menjadi sebuah manuver di internal Golkar untuk terus mendorong Airlangga maju sebagai capres, meski di saat yang sama itu berpotensi mendisrupsi strategi yang selama ini dibangun KIB,” kata Umam saat menjadi narasumber dalam sebuah diskusi yang berlangsung secara daring, Rabu (3/8).
Ia mengatakan, dinamika di internal Golkar tidak bisa disamakan dengan dinamika kepemimpinan di PDIP, Gerindra, Demokrat, atau PKB.
Menurutnya, Golkar merupakan partai politik yang dihuni oleh berbagai macam gerbong kekuatan politik alias tidak bersifat tunggal. Akibatnya, dia berkata, hal itu masing-masing kekuatan di internal Golkar bisa saling mengintai dan saling serang.
Dalam konteks pernyataan Bamsoet tentang pengusungan Airlangga sebagai capres, menurutnya, hal itu merupakan strategi mengunci langkah Airlangga yang sebenarnya sedang menjalankan ‘time buying strategy’ untuk menantikan dinamika hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan PDIP untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres.