“Dikabarkan bahwa yang melakukan tindakan kekerasan bukan mahasiswa, ada oknum lain. Saya harap mereka-mereka ini segera ditangkap dan ditindak tegas,” ujarnya.
“Jangan sampai kasus ini jadi bahan provokasi. Saya pun akan turut mengawal kasus ini hingga tuntas,” tambah Sahroni.
Ade sebelumnya dikeroyok sejumlah orang hingga babak belur pada Senin (11/4). Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan menyatakan enam tersangka pengeroyokan Ade bukan mahasiswa. Zulpan menyebut mereka juga bagian dari aliansi BEM SI.
Zulpan mengatakan pemukul Ade merupakan penyusup dalam demo. Namun, ia tak membeberkan lebih lanjut latar belakang para tersangka itu.
Sementara itu, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan dua tersangka yang ditangkap berprofesi sebagai wiraswasta. Ade menyebut empat orang lainnya yang masih buron juga bukan mahasiswa.
Dua tersangka yang telah ditangkap ini diketahui atas nama Muhamad Bagja yang diringkus di Jakarta Selatan dan Komar yang dicokok di Jonggol.
Sebagaimana diketahui, beberapa unggahan Ade Armando yang kontroversi adalah “Allah kan bukan kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayatnya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop, Blues”. Unggahan itu ditulis di akun facebooknya pada Januari 2017 silam.