Bayu mengaku awalnya meyakini Partai Demokrat sebagai partai yang demokratis. Namun, saat hasil Musda Demokrat Jatim mengenyampingkan suara kader, tidak ada pilihan lain bagi Bayu selain mundur.
“Ada tanggung jawab moral, dan etika kepatutan berpolitik. Batas kepatutan itu tidak boleh diterjang seenaknya saja. Sebagai seorang kader yang menjunjung asas demokrasi, ketika demokrasi itu sendiri tidak ada di partai, saya memutuskan mundur dari Demokrat,” ujarnya.
(thr/tsa)
Page 3 of 3