“Jadi kalau tadi Pak Akmal menyampaikan pentingnya dihadirkan regulasi, ini masukan yang sangat baik. Saya akan lakukan briefing kepada para Ketua DPD, DPC, termasuk kami punya sekitar 1800 anggota Fraksi tergelar di seluruh daerah, kalau di DPR RI ada 54 orang, tapi semua bisa kita ajak bicara dan juga tadi yang Pak Akmal sampaikan bahwa power-nya ada di partai politik, itu benar,” tuturnya.
“Nah kita inikan didikan, produk-produk dari aturan ya. Akademi Militer maupun IPDN itu kan kita hidupnya berbasis pada aturan, jadi sebetulnya cukup mudah untuk mengatakan ini benar ini salah. Yang benar diapresiasi, yang salah diberi punishment, paling tidak teguran untuk diperbaiki dan lain-lain,” tambah AHY.
IKAPTK adalah perkumpulan dari almamater mereka yang pernah mengikuti pendidikan pramongpraja. Di dalamnya ada alumni KDC (Kursus Dasar Camat) yang merupakan embrio dari IPDN. Setelah KDC, berkembang menjadi APDN yang pada waktu itu dibuat oleh Presiden Soekarno di Malang. Kemudian setelah APDN, baru kemudian ada STPDN. STPDN Pertama kali berada di Jatinangor, yang kemudian berganti nama menjadi IPDN.