Partaiku.id – Masuknya nama AHY dalam nominasi pendamping Ganjar dinilai cukup mengejutkan. Sebab, sejak 2004, partai besutan Megawati Soekarnoputri ini dikenal tidak akur dengan partai besutan SBY.
Bahkan, tahun lalu, tepatnya pada 23 Juni 2022, Hasto membuat pernyataan terbuka soal hal itu. Ia melihat PDI-P dan Demokrat sulit bekerja sama secara politik.
“Koalisi harus melihat emotional bonding pemilih PDI-P, wong cilik yang tidak suka kamuflase politik, mereka ingin yang bicara dengan bahasa rakyat,” kata Hasto.
Namun, kini Hasto justru mengatakan bahwa politik memerlukan terobosan-terobosan yang disebut hakikat berpolitik bagi bangsa yang memiliki spirit gotong-royong.
“Dari aspek eksternal lingkungan strategis kita, kita melihat antara Iran dan Arab Saudi, oleh campur tangan Tiongkok, bisa bertemu sebagai dua negara yang selama ini bertikai. Ternyata bisa melakukan perundingan,” kata Hasto.
Ketua DPP PDI-P Said Abdullah juga menegaskan partainya tak main-main memasukkan nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam radar kandidat bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo.