Sementara itu, PDI Perjuangan mengakui pertemuan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dengan sejumlah tokoh parpol, terutama dengan partai non-Koalisi Indonesia Kerja (KIK) dimungkinkan dapat mengubah peta koalisi. Bahkan, pertemuan ini bisa saja mengubah komposisi kabinet.
“Ini berkembang menuju pada pertambahan warga baru dalam koalisi, ya kita liat nanti. Pertemuan Pak Jokowi dan Pak Prabowo, Ketua PAN Zulkifli, mungkin ada perubahan-perubahan dalam peta koalisi ke depan. Ini mungkin merubah komposisi di kabinet,” kata Poltikus PDIP Andreas Hugo Pareira di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/10).
Masuknya koalisi baru ke kabinet, maka akan mengubah komposisi yang telah ditentukan. Namun, Andreas mengaku belum mengetahui unsur mana yang akan mengalami pengurangan imbas pergeseran koalisi itu.
“Yang berkurang itu untuk parpol atau non parpol, saya kira dalam 2 -3 hari (akan disampaikan),” ujar dia.
Andreas mengatakan, PDIP tidak merasa khawatir dengan pertemuan Jokowi dengan partai – partai non koalisi yang terjadi selama sepekan belakangan ini. Pertemuan itu, dinilai Andreas sejatinya bertujuan menginginkan suasana pilpres. Adapun terkait potensi mengubah komposisi kabinet, PDIP yakin tetap dapat kursi terbanyak.