Partaiku.id – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan baru di era Presiden Jokowi pesta HUT RI di istana bisa dihadiri rakyat. Ia heran kenapa Roy baru mempertanyakan gelaran itu di tahun kesembilan pemerintahan Jokowi.
“Tahun kemarin kenapa dia tidak menilai ya? Apa masih dalam tahanan atau sudah di luar? Kenapa dia tidak menilai kemarin-kemarin? Tumben tahun ini dia menilai (pesta) 17 (Agustus) kemarin. Lucu,” kata Ngabalin sambil tertawa saat dihubungi, Kamis (24/8).
Ngabalin menganggap seharusnya Roy mengapresiasi gelaran pesta HUT RI tahun ini. Selain bisa diikuti masyarakat, pesta ini juga menjadi cerminan keberagaman Indonesia.
Warga yang hadir wajib mengenakan pakaian adat masing-masing. Menurut Ngabalin, hal ini baru terjadi di era Jokowi.
Ngabalin curiga alasan Roy Suryo menyebut pesta HUT RI di Istana mirip adegan tarian genjer-genjer PKI. Dia mengendus upaya politisasi.
“Banyak yang pakai isu PKI, bahaya laten, untuk kepentingan politik. Saya belum tahu dia pakai untuk kepentingan apa,” ujarnya.
Ngabalin belum berniat melaporkan pernyataan Roy Suryo ke polisi. Dia menilai pernyataan itu sebatas bentuk sakit hati Roy terhadap pemerintah.