Partai Demokrat

Aliyah Mustika Ilham Minta IDI Duduk Bareng Unhas Bahas Terapi ‘Cuci Otak’ Terawan

Aliyah Mustika Ilham Minta IDI Duduk Bareng Unhas Bahas Terapi 'Cuci Otak' TerawanPartaiku.id – Aliyah Mustika Ilham meminta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) duduk bersama dengan Rektorat Universitas Hasanuddin (Unhas) dan tidak membuat kegaduhan di tengah masyarakat. Pernyataan ini disampaikan Aliyah merespons kegaduhan yang muncul setelah Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI mengungkapkan dugaan tekanan yang diterima para pembimbing mantan Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto, di Unhas terkait pemberian kelulusan disertasi berisi metode cuci otak pada 2016 silam.Ia meminta semua pihak tidak saling menyalahkan antara satu dengan yang lainnya di hadapan publik.

“Apakah sebaiknya tidak dipanggil, duduk bersama,” kata Aliyah saat dihubungi, Rabu (6/4).

Sementara itu, anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo, mendorong IDI menyampaikan temuan mengenai kecacatan penelitian tersebut dalam bentuk publikasi ilmiah, dan tidak dengan menyebarkan retorika. Bila langkah itu ditempuh, menurutnya, akan membuat citra IDI lebih baik di publik

“Tapi dengan menggunakan keilmuan, kaidah metodologi penelitian juga. Jangan menggunakan menyanggah dengan tidak menggunakan ranah keilmuan, hanya sebatas logika, retorika, itu kan menjadi kurang baik di mata masyarakat,” imbuhnya.

MKEK IDI sebelumnya menduga ada tekanan yang diterima para pembimbing Terawan di Unhas terkait kelulusan disertasi berisi metode cuci otak pada 2016.

Hal itu disampaikan Anggota MKEK IDI Rianto Setiabudy. Menurutnya, dia yakin para pembimbing tahu ada kekurangan dari terapi cuci otak itu.

Hanya saja, kata dia, para pembimbing itu bungkam, diduga ada tekanan eksternal sehingga meluluskan disertasi tentang terapi tersebut.

Merespons, Rektorat Unhas mempertanyakan dasar tudingan IDI yang menyebut terdapat tekanan kepada para pembimbing untuk meluluskan disertasi Terawan mengenai metode cuci otak pada 2016.

Unhas justru balik bertanya kepada MKEK IDI mengenai hal tersebut. Menurutnya, IDI harus menjelaskan secara utuh mengenai informasi yang diungkapkannya ke publik tersebut.

(mts/isn)

Show More
Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker