Setelah itu, Jokowi menyinggung soal reshuffle kabinet. Menurutnya, penggantian dirut merupakan urusan Menteri BUMN, namun untuk di kementerian, penggantian merupakan tugasnya sebagai presiden.
“Kementerian, sama saja, tapi itu bagian saya. Reshuffle, sudah…. akan saya awasi betul,” kata Jokowi.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai amarah dan ancaman reshuffle Jokowi di Bali itu sebatas gimik. Pasalnya, hal itu bukan kali pertama ditunjukkan Jokowi ke publik.
Tercatat, Jokowi juga pernah melakukan hal serupa pada Sidang Kabinet Paripurna pada Juni 2021 lalu. Ekspresi kekesalan Jokowi itu diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden, 18 Juni 2021.
Jokowi dalam sambutannya, menyampaikan kekesalannya terkait situasi terakhir, terutama penanganan pandemi Covid-19.
“Ekspresi kekesalan presiden dalam pidato bukan kali pertama mengemuka, sehingga nada ancaman reshuffle itu lebih mungkin sebagai gimik pidato, tidak lebih dari itu,” kata Dedi saat dihubungi, Senin (28/3).
“Jauh sebelumnya, presiden juga menggertak para menteri agar tidak memiliki visi misi sendiri, rupanya tidak ada menteri yang diganti hingga hari ini karena alasan mengecewakan,” ujarnya menambahkan.