Dedi mengatakan sepanjang PAN belum memiliki posisi di kementerian, maka isu reshuffle akan terus bergulir. Oleh karena itu, ancaman Jokowi di Bali kemarin juga dapat dilihat sebagai sinyal perombakan kabinet dalam waktu dekat.
Sementara Wasisto menilai amarah Jokowi itu diluapkan agar publik tidak menilai bahwa reshuffle kabinet itu sebagai bentuk akomodasi gabungnya partai yang dipimpin Zulkifli Hasan itu.
“Potensi masuknya kader PAN dalam kabinet memang sangat memungkinkan, namun setidaknya presiden ingin memberi peringatan keras dahulu supaya tidak terkesan perombakan kabinet itu bagian dari akomodasi politik PAN ke dalam kekuasaan,” ujarnya.
(dmi/fra)