Sebanyak 1.197 responden dipilih secara acak dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,89 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI).
Hasil survei terbaru ini memperlihatkan bahwa penerimaan publik terhadap presiden perempuan mengalami peningkatan, di mana berdasarkan hasil survei pada November 2021 silam hanya 34,2 persen.
Namun, menurutnya, penerimaan presiden perempuan masih lebih rendah dibanding penerimaan publik terhadap anggota legislatif perempuan yang mendapatkan dukungan 76 persen, bupati atau walikota perempuan mendapat dukungan 70,8 persen;
Gubernur perempuan mendapat dukungan 68 persen dan wakil presiden perempuan mendapat dukungan 64,7 persen.
Diketahui, berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga diketahui bahwa ada sejumlah nama bakal capres perempuan, antara lain Puan dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Namun, berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga itu, elektabilitas beberapa bakal capres perempuan itu masih tertinggal jauh dari nama-nama yang kerap mengisi tiga peringkat teratas seperti Menhan Prabowo Subianto, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.