“Belanja pemerintah itu kan untuk memutar roda perekonomian selain belanja rumah tangga dan swasta. Jadi ketika anggaran tak berhasil dihabiskan atau dioptimalkan akan berdampak pada sektor-sektor perekonomian,” ungkapnya.
Ia mengatakan, soal Silpa ini pernah sekali dievaluasi, sumbernya adalah bantuan keuangan untuk kab kota yang tidak diserap.
Untuk tahun ini, kata dia, memang lebih sulit karena beberapa pos besar di belanja langsung yang justru tak diserap dengan baik. Ia menyontohkan, pos Dinas Sumber Daya Air dimana ada proyek besar pembangunan situ dan cadangan air yang tak bisa dieksekusi.
“Serapan Dinas Sumber Daya Air sangat rendah sekali,” tuturnya.
Selain itu, sambungnya, Dinas Pendidikan, ada beberapa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang memang tak diserap dengan alasan berbasis afirmasi dan kinerja.
Ia menambahkan, di Dinas Kesehatan itu juga banyak anggaran yang tak terserap juga. Jadi, menurutnya, tak hanya bersumber dari bantuan keuangan kab kota, belanja dari OPD atau dinasnya juga tak begitu baik.
“Ini yang membuat kita kadang-kadang sulit, karena tiap tahun ternyata berbeda penyebabnya. Harusnya pemerintah harus mengoptimalkan anggaran dan mengurangi silpa,” ujarnya.