Baru-baru ini Perum Bulog menyatakan akan membuang 20 ribu ton cadangan beras pemerintah yang ada di gudang. Tidak main-main nilai beras tersebut mencapai Rp 160 miliar.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh menyatakan, pemusnahan dilakukan karena usia penyimpanan beras sudah melebihi 1 tahun, artinya sudah mulai membusuk.
Baca Juga : PDIP Jawa Barat Incar Kemenangan Di Beberapa Daerah Jelang Pilkada 2020
Terkait hal tersebut, anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Ono Surono menilai apa yang dikatakan Perum Bulog adalah peringatan kepada pemerintah untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan impor pangan khususnya beras.
“Hal ini harus menjadi catatan pemerintah untuk hati-hati dalam melakukan kebijakan impor beras,” ujar Ono. Selasa (3/12).
Baca Juga : Ono Surono: Radikalisme di Indramayu Harus Dicegah
Politisi PDI Perjuangan ini menyebutkan, seharusnya pemusnahan 20 ton beras oleh Perum Bulog tidak perlu dilakukan.
Kata dia, keputusan yang diambil Perum Bulog adalah soal sinergi data diantara pihak terkait. Dalam hal ini Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik.