Pertama, mengenai kebutuhan terhadap perumahan yang menunjang produktivitas penghuni dengan harga terjangkau.
Kedua, terkait masa depan industri properti. Pada 2020, kontribusi sektor properti di kawasan perkotaan di seluruh dunia menurun sebanyak 29 persen. Pemandangan kantor-kantor kosong juga mulai mewarnai Jakarta.
Ketiga, soal akses mobilitas berkelanjutan untuk semua orang. Pandemi Covid-19 dan perubahan iklim memaksa kota mempertimbangkan kembali hubungan antara mobilitas, ruang kota, dan kesehatan.
Keempat, mengenai masa depan dunia kerja. Salah satu dampak dari pandemi adalah meningkatnya pengangguran secara global sebesar 1,1 persen.
Kelima, kurangnya interaksi sosial selama masa pandemi yang berdampak pada kesehatan mental warga. Karantina di rumah dalam jangka panjang dan fenomena bekerja dari rumah dapat menyebabkan kelelahan dan juga meningkatnya perundungan secara daring.
Poin terakhir yang diutarakan Anies adalah meningkatnya jumlah anak yatim saat pandemi. Sejauh ini, setidaknya ada 4,5 juta kematian akibat Covid-19.
(dmi/pmg)