Partai Demokrat

Anies Mengaku dengan AHY

Partaiku.id – Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan memberikan testimoni dalam peluncuran buku Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertajuk tetralogi Transformasi AHY di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (10/8).

Anies menceritakan awal mula kesannya bertemu dengan AHY. Pertemuan pertamanya itu di Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah. Anies mengatakan, saat itu AHY terkesan sebagai sosok yang cerdas, tapi kaku.

“Pada saat itu saya masih bertugas di kampus waktu itu berbicara di Taruna Nusantara dan kemudian Mas AHY sebagai alumninya hadir bersama di situ,” kenang Anies.

“Jadi kita melihat dari dekat pada waktu itu, pertama kali kita ngobrol, kesannya mirip yang disampaikan dengan Pak Sekjen tadi, ini cerdas tapi kaku,” lanjutnya.

Kata Anies, sekarang AHY semakin cerdas dan semakin gagah. Bahkan, mantan gubernur DKI Jakarta ini mengaku iri dengan AHY.

“Kesan yang pertama kali muncul adalah cerdas, dan masih sampai sekarang makin cerdas, makin gagah, dan saya selalu iri kalau salaman sama Mas AHY. Kenapa? Karena genggaman tangannya menunjukkan latihan yang rutin, saya latihannya nggak rutin,” ujar Anies

“Jadi yang kuat dan besar bukan cuma ototnya, hari ini terbukti adalah pikiran-pikirannya yang kuat dan besar,” tambahnya

Anies pun memuji tetralogi buku yang AHY tulis. Menurutnya, AHY tidak terjebak dengan menulis biografi karena hal tersebut merupakan khas orang tua. Anak muda memang harus menuliskan pikiran gagasan, bukan cerita masa lalu.

“Pada saat saya mendengar Mas AHY akan meluncurkan buku, saya sempat khawatir, ‘mudah-mudahan bukan biografi’, karena kalau biografi, dia bercerita tentang kemarin, yang berhak cerita tentang kemarin adalah yang lain, Pak SBY boleh bercerita tentang kemarin, tapi Mas AHY harus bercerita masa depan dan kecurigaan saya keliru, Mas AHY menuliskan gagasan untuk masa depan,” ujar Anies.

“Ini keren, karena di sini ada aspek bagaimana kita mengubah perjalanan jadi pengalaman dan pengalaman jadi hikmah. Kita semua menjalani, banyak yang menjalani, tapi tidak semua yang kita jalani jadi pengalaman dan tidak semua pengalaman bisa ambil hikmahnya. Ini tetralogi, 4 bukunya,” pungkasnya.

Show More
Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker