Konon kabarnya, ujar Anton, pada masa lalu Curug itu merupakan muara yang cukup dalam. Bahkan batang bambu pun tenggelam di muara tersebut.
” Makanya keunikan pertama Curug Manawah adalah merupakan Curug atau air terjun terakhir, sekaligus juga merupakan awal muara sungai pertama, sehingga daerah sekitar nya dikenal juga dengan nama ‘Walahir’, atau awal sebagai Birit Leuwi, dan akhirnya sebagai Curug, yang seterusnya menjadi sungai Cimerah,” papar Anton.
Budayawan Sunda itu melanjutkan, Curug tersebut diktegorikan sebagai Curug yang ‘Wah’ atau luar biasa karena memang punya keunikan yang khas. Curug itu merupakan tempat banyak keluarnya mata air, namun bukan dari dalam tanah melainkan keluar langsung dari sela-sela batu yang dikenal sebagai Parit Galunggung, yang ada di sepanjang alur Manawah.
Hal itulah, sambung Anton, yang menyebabkan air tersebut sangat bersih, jernih dan higienis. Bahkan PH nya berdasarkan dari hasil Lab Sucofindo, diatas +7.
“Yang artinya air tersebut sudah bisa diminum langsung tanpa harus dimasak dulu,” ungkap Anton
Mantan Kapolwil Priangan itu melanjutkan, Curug Asih Manawah juga memiliki cerita legenda yang tidak kalah unik.