Menurut Ki Aja dari Malaganti dan Nyimas Bogor, karena jernihnya air yang keluar dari sela-sela batu Manawah tersebut, membuat Curug itu sejak dulu sering dipakai sebagai tempat mandi khusus para putri raja. Bahkan, diyakini oleh sebagian masyarakat, putri-putri dari Kahyangan pun sering mandi di Curug tersebut bersamaan dengan turunnya pelangi.
“Sehingga Curug itu pun dipercaya masyarakat sebagai tempat bertemunya Jaka Tarub dengan Putri Nawang Wulan. Karena hal tersebutlah Curug Manawah pun disebut juga sebagai Curug Asih atau Curug Kasih Sayang, Curug tempat bertemunya cinta kasih dua sejoli,” ungkap Anton
Dan hal itu lah yang memang menjadi salah satu kepercayaan masyarakat di Batu Ampar. Maka, ungkap Anton, ketika ada anak-anak muda yang belum mendapat jodoh atau pacar, biasanya mereka mandi di tempat itu.
Anton pun mengungkapkan, sebagai salah satu bukti kongkritnya, hampir semua karyawati di Taman Rekreasi Batu Mahpar yang mandi di Curug Manawah, 98 persen menikah dan dibawa pindah suaminya ke kota lain
” Bahkan pernah ada salah satu karyawati dari luar kota yang tidak percaya akan hal tersebut, lalu yang bersangkutan mandi dan berjanji tak akan jatuh cinta. Tapi ternyata seiring dengan waktu, yang bersangkutan malah jatuh cinta dan punya pasangan. Dia bilang aneh tapi nyata, tapi memang begitulah kenyataan yang terjadi,” ujar Anton.