“Secara visi komitmen kebangsaan dan menjaga Indonesia, kami dekat (dengan NU). Akan tetapi, kalau soal nama figur, ini masih dalam dapur PDIP,” ujar Ansy di Jakarta Selatan, Selasa (16/5).
Menurutnya, PDIP masih terus menghitung untuk mendapatkan sosok yang paling tepat berduet dengan Ganjar pada Pemilu 2024.
Ia mengatakan PDIP sudah menghimpun kekuatan nasionalis, sedangkan NU bisa menghimpun kekuatan religius, Islam tradisional dan nusantara.
“Kami punya sejarah panjang bekerja sama dengan NU. Bahkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pernah berduet dengan Presiden Abdurrahman Wahid dan Hamzah Haz,” tuturnya.
Page 2 of 2