Partaiku.id – Analis politik dari Exposit Strategic, Arif Susanto menilai, kemarahan Presiden Joko Widodo kepada para menterinya beberapa waktu lalu di Bali dinilai sebagai simbol politik ‘cuci tangan’. Lewat kemarahannya, Arif menilai Jokowi hendak menunjukkan bahwa kinerja buruk di sektor pangan dan realisasi belanja barang serta jasa beberapa waktu terakhir adalah kesalahan para pembantunya. Lewat cara itu, lanjut dia, Jokowi berhasil menjaga tren kepuasan publik terhadap dirinya.
“Jadi, ketika mereka [presiden] marah kepada menteri, itu sebenarnya Jokowi sedang meletakkan bahwa problem-nya ada pada menteri, bukan pada presiden,” ujar Arif dalam diskusi daring, Minggu (27/3).
Sebagaimana diketahui, momen di Bali pada Jumat (25/3) lalu itu bukan kali pertama Jokowi terlihat marah di depan publik. Sebelumnya, mantan Wali Kota Solo itu juga pernah melakukan hal serupa di dalam agenda Sidang Kabinet Paripurna pada Juni lalu.
Ekspresi kekesalan Jokowi itu diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden, 18 Juni 2021. Jokowi, dalam sambutannya, menyampaikan kekesalannya terkait situasi terakhir, terutama penanganan pandemi Covid-19.