Partaiku.id – Mahasiswa saat ini tidak hanya membutuhkan kemampuan akademik, melainkan keterampilan atau skill. Sebab, ketidak sinkronan antara skill dan lowongan pekerjaan menyebabkan banyak lulusan perguruan tinggi tidak terserap lapangan pekerjaan.
“Apalagi saat ini perkembangan teknologi dan industri sangat pesat sekali. Maka yang dibutuhkan lulusan mahasiswa saat ini adalah skill bukan hanya kemampuan akademik,” ujar Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) Arzeti Bilbina saat melakukan reses di salah satu SMK di Surabaya, kemarin.
Arzeti juga berharap ada sinkronisasi antara lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan dunia kerja. Artinya, sekolah harus memberikan peserta didik keilmuan dan keterampilan yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja dan industri.
“Lulusan SMK harus diberikan modal keilmuan dan keterampilan yang disesuaikan kebutuhan lapangan kerja,” katanya.
Kata Arzeti, data rekapitulasi Data Pokok Pendidikan Nasional (Dapodik) 2017 menunjukan jumlah SMK mencapai angka 4,63 juta siswa. Jika jumlah tersebut dibagi perangkatan, maka tiap tahun rata-rata siswa lulus SMK sebanyak 1,5 juta.