“Kalau ada orang memasangkan ini itu monggo saja, namanya wacana publik atau keinginan publik, harus diizinkan lah. Orang namanya keinginan publik. Tapi keputusan akhir kan kita sudah paham,” imbuh dia.
Lebih lanjut, Pacul mengaku tidak masalah dengan sosok Anies. Namun, ia menegaskan, memilih capres harus melihat rekam jejak, tak bisa hanya berdasarkan suka atau tidak suka.
“Kalau mau memilih pemimpin apalagi pemimpin presiden, lihat lah track record-nya, gitu loh. Jangan katakanlah suka enggak suka, track recordnya bisa enggak orang ini menyelesaikan masalah bangsa,” katanya.
Sebelumnya, Puan membuka peluang untuk dipasangkan dengan Anies di pilpres mendatang. Menurutnya, hal itu dapat terjadi karena kondisi politik dinamis.
“Ya mungkin saja. Enggak ada yang tidak mungkin di politik. Semua dinamika itu bisa terjadi ya tinggal liat lagi tahun depan lah bagaimana ceritanya,” ujar dia.
Puan mengklaim hubungannya dengan Anies baik. Menurutnya, anggapan seakan-akan dia bermusuhan dengan Anies itu tidak benar.
Puan berkata, meskipun banyak perbedaan pandangan politik dengan Anies, hubungan personalnya baik-baik saja. Bahkan, kata Puan, dalam beberapa kesempatan ia suka berbincang-bincang dengan Anies.