Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Bambang Wuryanto: Pengkritik Megawati soal Minyak Goreng Belum Belajar

Bambang Wuryanto: Pengkritik Megawati soal Minyak Goreng Belum BelajarPartaiku.id – Bambang Wuryanto angkat suara ihwal pernyataan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri soal antrean masyarakat membeli minyak goreng. Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu mengatakan para pihak yang mempermasalahkan pernyataan Megawati tersebut belum belajar cara berpikir Presiden ke-5 RI tersebut.

“Inilah mohon izin, yang berkomentar belum belajar ini. Orang belum belajar cara berpikirnya Ibu Mega. Ibu ketum sering memakai statement yang unlearn,” kata Bambang kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senin (21/3).

Bambang menjelaskan pernyataan seorang politikus biasanya menggunakan tiga konsep dasar filosofis. Pertama, learn atau mempelajari kasus. Pada kasus minyak goreng, pernyataan seorang politikus biasanya akan bicara soal alasan minyak goreng langka di pasaran.

Kedua adalah relearn atau mempelajarinya kembali. Pada kasus minyak goreng, misalnya bagaimana caranya agar minyak goreng banyak di pasaran hingga menghentikan ekspor.

“Misalnya kepala-kepala daerah pastikan operasi pasar berjalan dengan baik. Itu namanya konsep relearn. Statement-nya relearn ini yang saya katakan setop ekspor, itu relearn,” katanya.

Menurut Bambang, dalam pernyataan yang viral tersebut, Megawati menggunakan konsep ketiga yakni unlearn atau belajar meninggalkan. Ia mengklaim Megawati kerap menggunakan teori itu dalam memberi pernyataan.

Dengan demikian, Bambang menyebut kegaduhan akibat pernyataan Megawati karena banyak masyarakat yang tak pernah mempelajari setiap pernyataan ketua dewan pengarah BRIN tersebut.

“Ibu ketum bicara unlearn. Lupakan migor sawit. Bikin yang baru, apa aja direbus bisa, dikukus bisa, digoreng pake listrik bisa kan,” katanya.

Megawati sebelumnya menyoroti antrean masyarakat yang terjadi akibat kelangkaan minyak goreng dalam beberapa waktu terakhir. Ia mengaku sampai mengelus dada melihat situasi itu.

Putri Presiden pertama Sukarno itu mengaku heran bukan karena minyak goreng langka atau mahal, tetapi karena tak ada alternatif selain menggoreng.

“Saya tuh sampai ke ngelus dada, bukan urusan masalah nggak ada atau mahalnya minyak goreng. Saya itu sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng? Sampai begitu rebutannya?” kata Megawati dalam webinar ‘Mencegah Stunting untuk Generasi Emas’ yang digelar Tribunnews, Kamis (17/3) lalu.

(thr/fra)

Show More
Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker