Menurut Bamsoet, pencalonannya menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode berikutnya bukan tentang keinginan pribadinya. Ia menerangkan, itu bagian dari amanah para pengurus dan ormas, serta kader Partai Golkar dari berbagai daerah kepadanya untuk masa depan Partai Golkar menjadi lebih baik.
Ia juga berharap Partai Golkar tidak akan terpecah menjadi dualisme kepemimpinan maupun melahirkan partai politik baru pasca Munas. Menurutnya, kontestasi Ketua Umum 2019-2024 justru harus dijadikan momentum menjadikan Partai Golkar bergeliat lebih hebat lagi.
“Kami bertanding untuk bersanding. Jadi siapapun yang menang harus merangkul yang kalah untuk berkolaborasi. Sudah cukup bagi Partai Golkar menjadi bidan untuk kelahiran partai politik baru,” ujar Bamsoet.
Airlangga dan Bamsoet juga menunjukan keakrabannya pada acara malam penganugerahan caleg DPR RI Partai Golkar di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Ahad (15/9) tadi malam.