Partaiku.id – Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Faozan Amar mengatakan wajar dan beralasan pemerintah minta maaf ke keluarga Bung Karno.
Sebab, tuduhan itu sangat serius yakni menuning Bung Karno tidak setia pada NKRI.
”Jadi sangat wajar dan beralasan negara melalui pemerintah menyampaikan permohonan maaf kepada Sukarno yang dituding tidak setia kepada NKRI dan mendapat perlakuan tak adil dalam sisa akhir hidupnya. Secara logika, bagaimana mungkin Sukarno yang ikut berperan aktif mendirikan NKRI dan memproklamirkannya bersama Bung Hatta, kok malah mengkhianati?,” kata Faozan Amar, di Jakarta, Senin (14/11).
Karena itu, lanjut Faozan, permintaah maaf merupakan bagian dari tanggung jawab moral dalam berbangsa dan bernegara. Selain itu memberikan pelajaran dan teladan kepada generasi penerus bangsa untuk terus menghormati jasa para pahlawan, terutama pendiri bangsa, yang telah mendahului kita.
”Kami memang berharap pemerintah tegas menyatakannya dan tidak ngambang seperti kemarin yag dikatakan Presiden Jokowi. BungKarno bukan komunis. Kita semua tahu, Sukarno adalah seorang Muslim sejati. Sejak muda dia nyantri di rumah HOS Tjokroaminoto dan menjadi santri kithil kepada KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, pada saat menyampaikan tabligh akbar di Surabaya. Bung Karno muda kemudian menjadi aktifis Muhammadiyah dan menjadi ketua Majelis Pengajaran Muhammadiyah Bengkulu,” tegasnya.