Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Bangkitnya Wacana Tiga Periode dan Gonjang-ganjing Reshuffle

Bangkitnya Wacana Tiga Periode dan Gonjang-ganjing ReshufflePartaiku.id – Ketua umum Projo Budi Arie Setiadi menghidupkan lagi wacana ini dimunculkan kembali meski sebelumnya dalam sebuah rapat terbatas pada April lalu, Jokowi terutama kepada para pembantunya menyuruh untuk setop spekulasi soal wacana tiga periode hingga penundaan pemilu. Selain sebagai ketua umum relawan pendukung Jokowi, Budi Arie saat ini juga menjabat Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo menilai, munculnya kembali wacana ini tak lepas dari gonjang-ganjing perombakan kabinet atau reshuffle beberapa waktu terakhir.

“Mungkin takut nanti isu reshuffle dekat-dekat ini jadi dia mulai melancarkan wacana,” tutur Kunto saat dihubungi.

Di satu sisi, Kunto juga menilai Budi Arie berlindung di balik posisinya sebagai wamen, bukan menteri, untuk melancarkan manuver politik sebagai ketua umum Projo yang mendukung Jokowi.

“Pak Budi Arie ini wamen bukan menteri jadi mungkin dia merasa enggak dilarang gitu kan dan merasa enggak akan pernah jadi menteri,” ujar Kunto.

Bahaya bagi Demokrasi Indonesia

Kunto menilai wacana Jokowi tiga periode itu berbahaya, dan berpotensi mencederai demokrasi Indonesia pascareformasi.

Pasalnya, efek dari wacana yang sempat surut hingga beberapa waktu lalu itu terlampau besar, salah satunya mengikis fungsi kontrol sosial. Menurutnya, bila wacana itu terus digulirkan maka negara bisa saja mengalami kemunduran seperti zaman orde baru silam.

“Kalau wacana tiga periode ini ada maka itu akan mengikis fungsi kontrol itu dan akibatnya ya bisa ditebak kan korupsi akan merajalela, nepotisme akan merajalela, dan kita regressing lagi. Kembali lagi seperti zaman orde baru,” kata Kunto.

Menurutnya segala kemungkinan memang masih ada, tapi yang harus dikedepankan adalah kepantasan demi kemajuan bangsa Indonesia yang beradab.

Oleh karena itu, dia mengimbau agar Budi dan Projo menjadi relawan yang bisa terus menyukseskan program pemerintahan di bawah kepemimpinan Jokowi pada sisa waktu hingga 2024.

“Kalaupun mau jadi relawan ya relawan yang mendukung pembangunan Presiden Jokowi. Misalnya jadi relawan IKN gitu ngumpulin duit sehingga enggak perlu pakai APBN, IKN segera dibangun sebelum Pak Jokowi lengser. Dan itu mungkin akan menyelesaikan polemik tiga periode ini dan lebih produktif,” ucapnya.

Sebelumnya, dalam sebuah diskusi yang menghadirkan pula pakar komunikasi politik Effendi Gazali, Budi mengungkap kembali wacana Jokowi tiga periode.

Menurut Budi, Jokowi sudah memberi standar tinggi soal kepemimpinan, sementara calon pemimpin bangsa yang muncul saat ini masih jauh dari standar Jokowi.

“Kondisi bangsa ini menghadapi kenyataan bahwa, dengan segala hormat, Pak Jokowi memberikan benchmark kepemimpinan nasional yang tinggi, loh kok ini penggantinya, mohon maaf, scoring-nya agak jauh dari Pak Jokowi, masyarakat berpikir kenapa tidak tiga periode saja,” ucapnya.

Meski demikian, dia menyadari wacana tiga periode ini akan menemui jalan terjal. Namun itu tadi, bagi Budi Arie, tiga periode Presiden Jokowi masih mungkin terwujud.

“Kita nggak bilang bahwa ini (tiga periode) agenda politik, tapi kita bilang tiga periode ini kemungkinan politik,” ujarnya.

Bukan cuma Budi, kemarin Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengajak para partisipan yang hadir di acara HUT Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ke-50 meneriakkan yel-yel ‘lanjutkan’. Dalam acara tersebut Jokowi turut Hadir. Bahlil di Hipmi menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina.

Jokowi langsung meresponsnya. Menurutnya teriakan-teriakan itu bisa berimbas dirinya didemo.

“Tadi banyak yang sampaikan ‘lanjutkan, lanjutkan’. Hati-hati ini tahun politik. Bapak ibu yang sampaikan lanjutkan, lanjutkan. Saya yang didemo,” kata Jokowi yang disambut tawa dan tepuk tangan oleh para peserta yang hadir.

Namun Jokowi tak mempermasalahkan teriakan-teriakan tersebut. Ia hanya mengingatkan, konstitusi sudah mengatur jelas soal masa jabatan presiden.

“Silakan namanya tataran wacana. Tetapi konstitusi kita itu jelas ya,” kata Jokowi.

Ia juga membantah bakal ada kocok ulang kabinet di bulan ini. Hal itu ia sampaikan saat meninggalkan Masjid At-Taufiq, Jakarta, Rabu (8/6) lalu.

“Belum, belum,” kata Jokowi singkat.

(blq)

Show More
Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker