Dia melanjutkan, semangat Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang diikuti 29 negara telah mendorong negara yang memiliki dua pegunungan terkenal, yaitu Pegunungan Atlas dan Pegunungan Rif, itu untuk mencapai kemerdekaannya.
Yang lebih penting, sambung Ikravany pengakuan bangsa Maroko terhadap kontribusi Indonesia dalam kemerdekaan mereka diwujudkan dengan diabadikannya Soekarno dan Bandung sebagai nama jalan raya di negeri tersebut.
“Selain itu Maroko adalah salah satu negara, dari sedikit negara yang memberikan kebijakan bebas visa bagi rakyat Indonesia untuk berkunjung,” ujar Ikravany.
Bung Karno, tambah Ikravany, pada kunjungannya ke Maroko tahun 1960 menjawab raja Maroko tentang balas budi apa yang diminta oleh Indonesia atas kontribusi Indonesia dalam kemerdekaan Maroko.
Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia itu pun meminta agar rakyat Indonesia dapat berkunjung ke Maroko seperti berkunjung ke rumahnya sendiri.
“Sejak itu, warga negara Indonesia tidak memerlukan visa untuk masuk ke Maroko,” ujar Ikravany.
“Tidak ada kedekatan seperti itu dengan Turki. Lalu kenapa bro IBH (Wakil Wali Kota) mau bikin kampung Turki di Depok ?” pungkasnya.