Bayu juga menilai DPP terkesan tidak memandang kondisi akar rumput di Demokrat Jatim. Ia juga menyebut tidak pernah ada komunikasi langsung dari Ketum AHY kepada akar rumput di Jatim.
“Kalau memang Ketum menginginkan seorang figur untuk memimpin Demokrat Jatim, sebaiknya sejak awal tidak perlu Musda. Ajak bicara saya dan DPC pendukung saya, daripada harus dikecewakan di akhir, apalagi pengumuman SK itu hanya diumumkan oleh ketua BPOKK dan Sekjen,” kata dia.
Bayu mengaku sempat ditawari jabatan lain. Namun, ia memilih mundur sebagai bentuk tanggung jawab dirinya kepada 25 DPC yang telah mendukungnya dalam Musda.
“Saya beberapa kali setelah pengumuman Musda ditawari sejumlah jabatan pengurus di Demokrat Jatim. Tapi saya menolak itu, sebagai bentuk rasa prihatin saya atas matinya demokrasi di Demokrat dan tanggung jawab ke 25 DPC yang mendukung saya selama ini,” ucapnya.
Bayu menyampaikan terima kasih kepada 25 DPC yang mendukungnya saat Musda. Secara khusus, Bayu juga menyampaikan terima kasih kepada Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
“Saya terima kasih kepada seluruh DPC, dan khusus kepada Mas Ibas, matur nuwun yang selama ini telah mau turun dan mendengar aspirasi dari akar rumput Demokrat di Jatim. Saya mohon maaf juga kepada seluruh keluarga besar partai Demokrat jikalau ada perbuatan saya yang tidak sengaja kurang berkenan,” ujar Bayu.