Zarkasi menilai DPP Demokrat tidak bisa membaca suasana demokrasi saat Musda beberapa waktu lalu. Padahal, sambungnya, platform Partai Demokrat jelas menjunjung demokrasi.
“Di dalam pembukaan AD/ART Partai Demokrat alinea ke-6, bunyinya rakyat ingin didengar suaranya, serta kebebasan demokrasi terbuka. Bagaimana itu dijalankan oleh DPP, wong internal saja tidak diberi kesempatan,” kata Zarkasi dalam keterangannya, Kamis.
Zarkasi juga menyinggung pernyataan Ketua BPOKK Demokrat Herman Khaeron yang menyebut Emil lebih loyal kepada AHY dalam penentuan Musda Demokrat Jatim.
Menurut Zarkasi jika Emil loyal ke AHY, seharusnya akar rumput di Jatim loyal juga ke Wagub Jatim itu. Namun, sambungnya, mayoritas suara di dalam Musda menyatakan tidak demikian.
“Apapun memang ada yang menang ada yang kalah, kita siap. Dan alhamdulillah Mas Bayu menang pada saat Musda bisa dilihat dari angka 25 dan 13 untuk kompetitor [Emil]. Kami juga menyesalkan kompetitornya Mas Bayu sebagai negarawan, seharusnya tahu diri. Tapi ini tidak,” katanya.
(frd/kid)