“Dan tokoh lainnya seperti Erick Thohir, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, La Nyalla Mataliti, Moeldoko, Khofifah Indar Parawansa, dijumlahkan hanya memiliki tingkat elektabilitas 7,2 persen. Sedangkan yang tidak memilih sebanyak 12,2 persen,” tambahnya.
Kata Agus, tingginya elektabilitas Airlangga karena dianggap mampu menjawab keinginan masyarakat. Dia dinilai mampu menghadapi krisis seperti ancaman krisis perekonomian saat adanya pandemi Covid-19.
“Serta memiliki program populis yang nyata dirasakan oleh rakyat seperti saat Airlangga diberi tugas oleh Presiden Jokowi dalam menanggulangi Covid-19. Dia juga teruji memulihkan ekonomi nasional akibat dampak Covid-19, dimana ada program Prakerja, bansos, dan bantuan UMKM,” jelasnya.
Survei JJI dilaksanakan dengan wawancara tatap muka pada 12-25 Februari 2023 sebanyak 2.080 responden dipilih tersebar di 34 Provinsi, dengan metode multi stage random sampling. Adapun toleransi atau batas kesalahan survei ini adalah sekitar 2,15 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Menanggapi hasil survei tersebut, Pengamat Politik dari Universitas Trunojoyo Madura, Surokim mengatakan unggulnya nama, Airlangga Hartarto sebagai presiden 2024 pilihan masyarakat merupakan bentuk keinginan masyarakat, untuk perubahan dan melanjutkan program Jokowi.