“Saya mendukung upaya rekonsiliasi Palestina yang diprakarsai Aljazair. Saya juga menghargai Pemerintah Aljazair yang menolak normalisasi dengan Israel. Hal ini sejalan dengan posisi Indonesia,” ucapnya.
Menurut Puan, hubungan bilateral Indonesia dan Aljazair telah mencapai banyak hal positif.
“Meski begitu, tetap terdapat ruang bagi peningkatan hubungan kedua negara,” ungkap Puan.
Sementara itu Ketua Majelis Nasional Aljazair, Ibrahim Boughali mengapresiasi Indonesia sebagai negara pertama yang mengakui kemerdekaan Aljazair. Oleh karenanya, ia merasa tersanjung dengan kehadiran Puan.
“Kami mengagumi Presiden Soekarno yg telah mendukung kemerdekaan Aljazair sejak pertama. Indonesia merupakan model bagi Aljazair dan negara muslim lain, terutama karena kemajuan ekonominya,” kata Ibrahim Boughali yang juga mengusulkan adanya peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara.
Selain Aljazair, Puan juga melakukan pertemuan dengan Ketua Majelis Nasional Azerbaijan, Sahiba Gafarova dan Ketua Parlemen Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf. Pertemuan bilateral itu dilakukan usai konferensi PUIC ke-17.