Dalam pertemuan dengan Ketua Parlemen Iran, Puan mengenang hubungan diplomatik kedua negara yang sudah terjalin sejak tahun 1950. Menurutnya, hubungan bilateral Indonesia dan Iran selama ini telah berlangsung erat dan bersahabat serta saling menghormati.
“Dari sisi parlemen, Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI juga telah berkunjung ke Iran pada tahun 2022. Hubungan parlemen kedua negara harus semakin ditingkatkan,” papar Puan.
Puan juga berharap dukungan parlemen Iran untuk DPR RI yang menjadi Ketua ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) pada tahun 2023.
“Selaku Ketua AIPA tentunya saya siap untuk melakukan dialog dan mendapat input dari parlemen Iran dalam upaya mencapai perdamaian dan kesejahteraan dunia,” jelasnya.
Pada pertemuan itu, Puan juga berharap dukungan dari Iran terhadap isu pemberdayaan perempuan kedua negara agar terus dilakukan, termasuk antar parlemen yang disesuaikan dengan dinamika perkembangan dunia.
“Saya juga berharap adanya kerja sama di level internasional terkait kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, contohnya di Afghanistan. Saya ingin tekankan pemberdayaan pertempuan adalah kunci untuk mencapai pembangunan yang inklusif dan dunia yang damai dan stabil,” urai Puan.