Partaiku.id – Klaim Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan soal big data terkait wacana penundaan pemilu 2024 atau perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi masih panen kritik.
Politisi PDIP merangkap Sekjen Persatuan Nasional Aktivis (PENA) 98 Adian Napitupulu meminta elite parpol dan pejabat yang menggaungkan wacana penundaan pemilu 2024 — dengan mengklaim analisis big data, red – segera menjelaskan paparan ilmiahnya ke publik.
Pasalnya, mereka menyebut penundaan pemilu atas kehendak rakyat. Padahal, ia melihat ada yang berbeda antara analisis big data dan hasil lembaga survei nasional.
Ia mengatakan, hasil lembaga survei, salah satunya LSI Denny JA menyebutkan 70,7 persen masyarakat menolak perpanjangan masa jabatan presiden, sedangkan hanya 20,3 persen yang mendukungnya.
“Kalau menurut Muhaimin (Ketua Umum PKB) dan Luhut Binsar Panjaitan (Menko Maritim dan Investasi), berdasarkan Big Data, maka disimpulkan bahwa 60 persen rakyat setuju perpanjangan masa jabatan presiden, dan 40 persen sisanya menolak. Kenapa hasilnya berbanding terbalik?” kata Adian dalam keterangannya, Sabtu (12/3.