Terlebih lagi, kata Bintang Puspayoga, hampir di setiap butir komitmen, di luar butir ke-46, disebutkan perlunya mempertimbangkan peran perempuan dan perlindungan anak, baik pada butir 6, 25, 26, 28, 38, 39, 41, 44 tentang pangan, keuangan, kesehatan, pendidikan, tenaga kerja teknologi digital, ekonomi, dan UMKM, bahkan dalam investasi infrastruktur.
“Ini memperlihatkan bahwa arsitektur perekonomian global untuk tahun selanjutnya dan di masa mendatang akan sangat ditentukan oleh semangat kesetaraan dan penghapusan ketimpangan gender,” katanya.
Menurut Bintang, upaya memasukkan butir tersendiri tentang pemberdayaan perempuan di berbagai aspek pembangunan merupakan suatu kerja panjang yang telah dimulai sejak pertama kali disuarakan pada KTT G20 Tahun 2015 di Turki dalam Forum W20.
Namun, Indonesia sebagai Ketua G20 secara serius menyiapkan butir tersendiri tentang pemberdayaan dengan melalui serangkaian dialog sepanjang 2022 yang diselenggarakan oleh organisasi perempuan, lembaga, dan dunia usaha yang tergabung dalam forum W20 dan forum Empower.