Nek Salmiyah tak lagi sempurna saat berdiri. Tubuhnya telah membungkuk. Jika lapar mendera, kadang kala Nek Salmiyah memasak untuk dirinya yang sendirian. Satu mug beras yang telah ditanak menjadi nasi kadang kala tak habis dimakannya. Tak ada kompor gas. Nek Salmiyah masak masih pakai kompor minyak. “Saya takut pakai gas, gak ngerti,” kata Nek Salmiyah yang pandai ngomong Jawa padahal dia lahir sebagai orang Tamil.
Dengan seksama Bobby mendengarkan saja setiap kata yang keluar dari mulut Nek Salmiyah. Ada mimik haru yang tertahan terpantul dari wajah Bobby. Sesekali warga menimpali beri informasi soal Nek Salmiyah ini.
Mendapati banyak kondisi lansia seolah tak terurusi pemerintah, Bobby teringat program yang dicanangkannya. Bahwa para lansia di Kota Medan akan mendapatkan perhatian.
Toh mereka juga warga Kota Medan. “Program lansia memastikan para orang tua lanjut usia di Medan akan jadi perhatian pemerintah. Kehidupan mereka akan dibantu. Bahkan urusan gizi lansia pun akan diperhatikan,” kata Bobby.
Terkhusus Nek Salmiyah, Bobby telah perintahkan timnya untuk membantu. Apa saja kebutuhannya akan dipenuhi. Termasuk membantu membuatkan BPJS Kesehatan Nek Salmiyah yang memang belum ada.