Partaiku.id – Komisi X DPR RI, melalui Panitia Kerja (Panja) Pendidikan Daerah 3T dan Wilayah Marginal, melakukan kunjungan spesifik ke kota ini — bukan sekadar untuk melihat, tapi untuk mendengar dan merasakan denyut nadi persoalan pendidikan dari dekat.p.
“Pasuruan memang bukan pelosok. Letaknya strategis, dekat dengan pusat provinsi. Tapi ketika bicara pendidikan, ia masih tertinggal. Secara kualitas, infrastruktur dan tenaga pendidiknya belum sanggup menjawab kebutuhan zaman,” ungkap Anggota Komisi X, Bonnie Triyana saat meninjau SD Negeri Kandang Sapi dan SMP Negeri di kota itu.
Apa yang dilihat Bonnie di lapangan bukan sekadar catatan administratif—melainkan wajah asli dari realitas pendidikan kita. Di SDN Kandang Sapi, ruang kelas yang seharusnya menjadi tempat bertumbuh justru menjadi ancaman keselamatan. Atap bocor, dinding retak, dan ruang belajar tak layak pakai—itulah yang menyambut para murid setiap hari.
Masalah berikutnya lebih pelik: kualitas guru. Di banyak sekolah, satu guru harus merangkap banyak peran—mengajar di luar bidangnya karena kekurangan SDM. Data dari Kemendikbudristek tahun 2024 menunjukkan bahwa hanya 62,8% guru di wilayah marginal yang telah memenuhi kualifikasi minimal S1/D4. Angka ini terpaut jauh dari rerata nasional sebesar 84,6%.