“Kita ingin negara hadir, bukan hanya sebagai pembuat kebijakan, tapi sebagai penggerak keadilan. Infrastruktur, kualitas guru, dan dukungan sosial ekonomi—harus dikuatkan bersama,” tegasnya.
Komisi X berharap, dari kunjungan ini lahir rekomendasi yang tajam dan berpihak. Agar anak-anak Pasuruan — dan jutaan lainnya di wilayah marginal — tidak lagi belajar di ruang kelas yang bocor, atau diajar oleh guru yang dipaksa serba bisa. Tapi bisa menikmati pendidikan yang layak, setara, dan bermartabat.
Page 3 of 3