“Dia harus punya isu tertentu yang kemudian dia bikin isu itu jadi ownership dia, jadi kepunyaan dia, sehingga kalau ngomongin isu itu, orang terasosiasi dengan Anies Baswedan, siapapun yang ngomong,” jelas Kunto.
“Dan itu akan menarik, karena dia hanya punya waktu enggak sampai satu tahun untuk kemudian membuat isu ownership ini, supaya dia tidak tergantung dengan posisi dia sebagai gubernur atau panggung-panggung lain di media. Kalau isu ini berhasil dilakukan oleh Anies, maka akan memuluskan jalannya ke 2024,” kata dia menambahkan.
Peneliti Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Jati menilai penayangan seri video ‘Dari Pendopo’ sebagai upaya membangun narasi politik bagi langkah Anies menuju 2024. Dengan video itu, menurut Wasis, Anies ingin menunjukkan kesetaraan bagi setiap warga dimulai dengan kasus-kasus di Jakarta.
Wasisto juga menilai bahwa hal ini sebagai salah satu upaya Anies untuk menaikkan popularitasnya. Apalagi, selama ini tidak sedikit stigma negatif yang disematkan pada mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
“Saya pikir membuat video itu lebih pada upaya menaikkan popularitas, terutama untuk mengubah persepsi dan stigma negatif publik,” jelas Wasis.