“Perbedaan yang signifikan, yaitu adanya pelonggaran dengan dibukanya pusat perbelanjaan non-pangan dan PTM di sekolah. Meskipun dengan persyaratan yang cukup ketat, namun kedisiplinan terhadap protokol kesehatan perlu diawasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua tim ahli penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten, dr Ronny Roekmitto mengatakan meski ada perubahan status menjadi lebih longgar, namun operasi yustisi tetap dilakukan secara ketat. Selain itu, program wiwit jam songo ora lungo kembali diserukan untuk menghindari kerumunan masyarakat.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Setda Klaten ini menilai masyarakat relatif tertib dengan jam malam, namun kesadaran memakai masker terutama di tempat umum masih perlu ditingkatkan.
“Karenanya operasi yustisi yang digelar lebih berfokus pada penindakan masyarakat yang tidak mengenakan masker, selain fungsi edukasi tetap dijalankan. Saat ini yang paling penting untuk pencegahan adalah masker, diharapkan masyarakat lebih disiplin,” katanya.
“Karenanya pelonggaran di wilayah perlu diiringi operasi yustisi dengan intensitas yang lebih di tingkatkan. Tujuannya agar masyarakat tetap disiplin,” tegasnya.