Mantan komisioner KPK itu menilai para pengusul penundaan pemilu hanya menuruti nafsu dan syahwat politik. Menurutnya, gagasan itu hanya untuk melanggengkan kekuasaan elite partai politik dan pendukung pemerintah.
“Apa makna nafsu menunda pemilu, ini bisa saya sebutkan terjadinya krisis intuisi dan akal budi pemegang birokrasi di negeri ini, termasuk elite parpol,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengusulkan penundaan Pemilu 2024.
Usulan itu kemudian didukung oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Belakangan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan juga tersirat mendukung wacana penundaan Pemilu 2024.
Luhut mengklaim berdasarkan big data percakapan 110 juta orang di media sosial, mayoritas masyarakat mendukung penundaan pemilu. Bahkan, kata Luhut, pemilih PDIP, Gerindra, dan Demokrat setuju dengan hal tersebut.
(cfd/fra)