“Pandemi yang belum rampung, kemudian ada tambahan perang sehingga semuanya menjadi sulit diprediksi, sangat sulit diprediksi,” jelas Jokowi.
Jokowi juga menyebut berbagai hal yang dulu tidak kita perkirakan muncul semuanya. Contohnya kelangkaan energi yang dialami semua negara saat ini. Perang yang terjadi membuat harga-harga naik. Lipat.
Kita tahu 2020 minyak harganya hanya berkisar $60 per barel. Sedangkan hari ini kira-kira $115 di mana minggu lalu sempat menyentuh angka $130.
“Semua negara harga jualnya ke masyarakat sudah naik juga, kita di sini masih nahan-nahan. Bu Menteri saya tanya gimana Bu tahannya sampai berapa hari ini? Kita nahan nahan terus,” terang Jokowi.
Selain itu, beberapa negara sudah mulai terjadi kelangkaan pangan. Harga pangan dunia naik semuanya. Indonesia terkena imbas kenaikan gandum dan kedelai dunia.
“Gandum naik. Kita kena imbas. Kedelai dunia naik. Tambah perang ini, gandum karena hampir 20 persen lebih gandum dari Ukraina dan Rusia naik sangat drastis,” imbuhnya.
Beberapa kali sebelumnya, Jokowi sudah menyerukan penghentian perang di Ukraina. Namun, sampai berita ini ditulis gencatan senjata masih terjadi di Eropa sana.