Partaiku.id – Anggota DPR Fraksi PDIP Deddy Sitorus menilai pembajakan Budiman oleh kubu Prabowo menandakan sinyal ‘perang’ antara kedua partai politik itu. Apalagi deklarasi itu dilakukan di Jawa Tengah yang menurutnya sebagai kandang suara dari parpol berlambang kepala banteng itu.
“Misalnya PDIP tiba-tiba merekrut orang Gerindra, lalu deklarasi di Sumatera Barat, kan itu kan ngajak perang, kira-kira dari perspektif kami ya,” kata Deddy, Senin (21/8).
“Kira-kira seperti itu pemahamannya kan. Perang dalam arti bukan bunuh-bunuhan ya,” imbuhnya.
Deddy pun menghormati hak demokrasi Budiman dan Gerindra. Namun demikian, ia mengingatkan bahwa Budiman merupakan kader aktif PDIP sehingga harus mematuhi rambu-rambu partai politik.
Berdasarkan polah Budiman itu, Deddy mengatakan PDIP telah menetapkan sanksi kepadanya, yakni antara mengundurkan diri secara baik-baik atau dipecat.
Kendati demikian, Deddy mengaku pembajakan Budiman itu tidak membuat PDIP khawatir dalam melanjutkan upaya pemenangan dalam Pilpres 2024 mendatang.
“Kita dalam berpolitik dengan keyakinan, kalau kita berpolitik dengan kekhawatiran, setiap hari ini harus makan Alprazolam atau Xanax nih,” ujar Deddy.