“Santer juga di media tentang keterlibatan LBP dalam perseteruan konsesi proyek pembangunan PLTA terbesar di Asean yang rencananya dibangun di Sungai Kayan, Kalimantan Utara,” katanya.
“Saya khawatir, sebentar lagi isu kedekatan Pak Luhut dengan para pemain sawit akan menjadi buah bibir di tengah masyarakat,” tambahnya.
Luhut sebelumnya telah mengonfirmasi dirinya mendapat tugas baru dari Jokowi selaku presiden untuk mengurus persoalan minyak goreng di Indonesia.
Ia mengatakan tugas itu diberikan tiba-tiba ke dirinya seiring minyak goreng curah yang masih langka dan harganya pun belum sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter. Padahal, berbagai kebijakan telah dikeluarkan pemerintah untuk mengatasi itu sebelumnya.
“Tiba-tiba presiden memerintahkan saya untuk urus minyak goreng. Jadi sejak tiga hari lalu saya mulai menangani kelangkaan minyak goreng,” ungkapnya dalam perayaan puncak dies natalis GAMKI ke-60, Sabtu (21/5) lalu.
Terkait tudingan picu konflik kepentingan dan kritik tersebut, Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi menyatakan tak ada sama sekali terkait hal tersebut.