Oleh karena itu, Deddy menilai rumusan kenaikan harga tiket menjadi Rp750 ribu dan USD100 untuk wisatawan asing, cenderung pertimbangan komersialisasi bukan konservasi atau preservasi.
“Tolong jangan diskriminasi pengunjung yang boleh naik berdasarkan kemampuan membeli tiket yang mahal, itu tidak masuk akal,” katanya.
Sebelumnya, di dalam rapat di Badan Anggaran DPR, Luhut mengingatkan agar anggota dewan tak perlu mencari popularitas dengan mengkritik dirinya.
Dia mengaku hanya seorang pelaksana tugas presiden dan tak mengambil kebijakan di luar kewenangannya. Ia juga menegaskan semua tugas yang ia lakukan telah berbasis data dan studi.
“Jadi jangan cari, mohon maaf bapak ibu, cari popularitas dengan nyerang saya Pak. Saya ini hanya pelaksana saja Pak,” kata Luhut.
(thr/ain)