“CFN harus dirancang dengan melibatkan semua pihak: pelaku usaha, warga sekitar, pengelola hotel dan restoran. Tanpa itu, bisa menimbulkan kebingungan bahkan penolakan,” tegasnya.
Ia juga menyambut baik langkah Pemprov DKI yang membatalkan uji coba CFN yang semula akan digelar bersamaan dengan Jakarta Muharram Festival 2025. Menurutnya, keputusan tersebut menunjukkan adanya kehati-hatian dan pertimbangan sosial-ekonomi yang matang.
“Saya kira pembatalan sementara itu sudah tepat. Pemerintah perlu mendengar masukan dari warga dan pelaku usaha agar tidak terjadi gangguan aktivitas atau potensi kerugian ekonomi,” tambah Mujiyono.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana uji coba Car Free Night pada peringatan 1 Muharam melalui Jakarta Muharram Festival 2025. Acara tersebut semula dirancang berlangsung di kawasan Bundaran Hotel Indonesia pada Sabtu malam (6/7), namun dibatalkan demi mempertimbangkan arus lalu lintas dan aktivitas warga.
Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, menjelaskan bahwa Pemprov memutuskan mengubah format perayaan Muharram agar lebih terdesentralisasi dan digelar di tingkat komunitas.