Setelah politisi dari partai Demokrat dan juga anggota DPRD Kota Bandung terjerat kasus korupsi di Padang, ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat tetap optimis di Pemilu 2020 mendatang.
“Demokrat selama ini bisa lihat diranking kader terkecil yang ada masalah dengan hukum, dilihat KPK semua, yang kena banyak aja tidak kaget apalagi kita yang kecil,” kata Irfan, Kamis (19/9).
Lebih jauh kata Irfan, menurunnya perolehan suara Demokrat dalam Pemilu serentak 2019 adalah faktor adanya figur Presiden dari partai lain.
“Di Jabar turun kalau di Sumatera Barat naik, Pileg kemarin seperti diketahui berbarengan dengan pilpres siapa yang punya jagoan pilpres itu kena elektoral yang tidak ya tidak kena,” ujarnya.
Sementara itu, untuk kasus hukum yang menjerat kadernya, Irfan mengaku saat ini pihaknya telah memberikan bantuan hukum, dan belum ada rencana pemecatan untuk IH.
“Harus ikutin proses hukum, kami sudah tanya ternyata kasus itu tahun 2013, yang beliau juga belum jadi anggota dewan dan dia sebagai pendamping, perusahaan sama-sama ikut tender tapi yang menang bukan dia, orang lain,” terangnya.
Dengan alasan bukan pemenang dari tender, dan hanya sebagai pendamping saja, Demokrat berencana akan mencari mengapa IH ditetapkan sebagai tersangka.